Judul diatas adalah bunyi spanduk
yang dipasang di ruas jalan tol Cipularang. Spanduk ini sudah pasti ditujukan
kepada semua pengguna jalan khususnya tol Cipularang, supaya menaati ketentuan
berlalu lintas agar tidak terjadi kecelakaan. Apabila kita renungkan bunyi
spanduk tersebut mengandung makna yang lebih mendalam lagi, bukan hanya
hubungannya dengan masalah berlalu lintas saja, namun setiap pelanggaran yang
dilakukan manusia akan berdampak
terjadinya kecelakaan, dan pelanggaran akan ada disetiap segi kehidupan
manusia. Kondisi kelakuan orang saat ini di dalam melaksanakan aktifitasnya
cenderung menyepelekan terhadap dampak dari
pelanggaran terhadap suatu aturan,moral dan etika, mereka tidak peduli
apakah akibatnya akan merugikan dan mencelakakan diri sendiri ataupun orang
lain. Hal inilah yang menyebabkan negara kitu saat ini ada dalam keadaan carut
marut, bangsa kita sedang dilanda krisis akhlak. Lihat saja kelakuan para
pejabat pemerintahan dan politisi baik ditingkat pusat maupun di daerah, mereka
berlomba-lomba mencari kedudukan dan kesenangan masing masing, dengan tanpa
memperhatikan aturan, moral dan etika yang berlaku, bagi mereka pelanggaran sudah
dianggap biasa, padahal sudah banyak contoh bahwa dengan melanggar itu akan
masuk bui misalnya bagi mereka yang korupsi. Tapi semua itu tidak membuat
mereka jera, malahan semakin marak melakukan korupsi berjamaah. Moral dan etika
sudah tergerus oleh berbagai kepentingan duniawi sehingga timbul ketidak
jujuran , padahal masyarakat kita masih menganggap bahwa seorang pimpinan patut
diteladani. Apa yang terjadi kalau yang menjadi
pemimpinnya sudah jauh meninggalkan etika dan moral dalam bertindak. Yang
terjadi adalah krisis kepercayaan, dan
krisis kepercayaan ini dikarenakan ketidak jujuran tadi. Apabila suatu pelanggaran diselesaikan lagi
oleh pelanggaran, kebohongan ditutupi lagi oleh kebohongan, dan kejahatan
dihapus dengan cara cara jahat, maka yang namanya kebenaran tidak akan bisa
ditegakkan, malahan pelanggaran, kebohongan dan kejahatan akan menumpuk menjadi
virus yang akan merusak akhlak dan moralitas masyarakat, betapa tidak
terbayangkan kecelakaan yang bagaimanakah yang akan terjadi? Celakalah
pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). (Akan dikatakan).”Pergilah kamu mendapatkan
apa(azab) yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan (asap
api neraka ) yang mempunyai tiga cabang yang tidak melindungi dan tidak pula
menolak nyala api neraka.” Sungguh neraka itu menyemburkan bunga api (sebesar
dan setinggi) istana, seakan akan iring iringan unta yang kuning. Celakalah
pada hari itu bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). Inilah hari, saat
mereka tidak dapat bicara dan tidak diijinkan kepada mereka mengemukakan alasan
agar mereka dimaafkan. Celakalah bagi mereka yang mendustakan (kebenaran).
Inilah hari keputusan, (pada hari ini) KAMI kumpulkan kamu dan orang orang
terdahulu. Maka jika kamu punya tipu daya, maka lakukanlah ( tipu daya )itu
terhadapKU. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). (Firman ALLAH SWT.Al-Mursalat.: 28-40 ).
Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran ). (Katakanlah kepada orang orang kafir),”makan dan bersenang senanglah kamu didunia sebentar saja, sesungguhnya kamu orang orang durhaka”. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). Dan apabila dikatakan kepada mereka,” rukuklah”, mereka tidak mau rukuk. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). Maka kepada ajaran manakah (selain Al-Qur’an) ini mereka akan beriman ? ( Firman ALLAH SWT . Al-Mursalat : 45-50 ).
Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran ). (Katakanlah kepada orang orang kafir),”makan dan bersenang senanglah kamu didunia sebentar saja, sesungguhnya kamu orang orang durhaka”. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). Dan apabila dikatakan kepada mereka,” rukuklah”, mereka tidak mau rukuk. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). Maka kepada ajaran manakah (selain Al-Qur’an) ini mereka akan beriman ? ( Firman ALLAH SWT . Al-Mursalat : 45-50 ).